Ada beberapa varietas alpukat unggul untuk urban farming, antara lain sebagai berikut. 1. Alpukat mentega. Alpukat ini disebut mentega karena saat sudah matang daging buahnya berwarna kuning bersih seperti mentega. Alpukat ini memiliki daging buah tebal, bertekstur kenyal, dan tak berair. Bentuknya bulat dengan bagian pangkal dan ujung agak Tapi umumnya, ulat bulu yang muncul dalam jumlah cukup banyak di beberapa daerah karena saat ini awal musim kemarau. Apalagi makanannya banyak karena musim hujan yang lama sebelumnya," ujar guru Mereka menggandeng kelompok tani dalam pengembanganya. Alpukat pameling yang dulu tidak dilirik oleh petani kini menjadi primadona karena harganya cukup tinggi minat pasar juga besar. "Ini baru booming -nya satu tahun ini. Sebenarnya kalau budidayanya kita sudah sejak 2016. Tetapi 2020 mulai bergerak lagi. Menurut data statistik Kementrian Pertanian (2015) pada tahun 2014 tanaman alpukat menghasilkan 2.420.018 pohon dengan luas panen mencapai 24.200 Ha. produksi buah alpukat meningkat 6,01 % dari tahun 2013. Produksi buah alpukat tahun 2014 mencapai 307.318 ton dalam satu tahun dengan rata-rata hasil 126,99 Kg/pohon atau rata- rata 12,70 Ton/Ha. Jika diamati secara seksama kamu akan mudah menemukan kepompong bergelantung di pohon alpukat. Daun pohon alpukat juga banyak yang berlubang atau tidak utuh karena dimakan oleh ulat kipat. Penyebab. Faktor cuaca yang ekstrim menjadi penyebab utama hama ini muncul. Ekosistem yang tak stabil mendukung hadirnya ulat kipas pada tanaman alpukat. Tinggi pohon alpukat cipedak bisa mencapai 6 meter. Bentuk batangnya bulat, dengan warna batang abu-abu gelap dan bentuk cabang mendatar. Satu pohon alpukat cipedak bisa memproduksi 100 hingga 120 kg per pohon setiap sekali panen. Masa panen adalah dua kali dalam setahun. Pohon alpukat cipedak akan mulai berbuah saat usia 2 tahun. .

kenapa pohon alpukat selalu banyak ulat